spot_img
spot_img

Perkuat Pembinaan Mualaf, MUI Bentuk Asosiasi Lembaga Mualaf Indonesia

Aswajatv.id – Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Lembaga Dakwah Khusus (LDK) menciptakan langkah strategis dengan mendirikan Asosiasi Lembaga Mualaf Indonesia (ALAMI). Kehadiran ALAMI diharapkan mampu mengintegrasikan upaya pembinaan bagi para mualaf di seluruh Indonesia, baik dalam aspek spiritual maupun sosial-ekonomi.

Ketua MUI Bidang Pengkajian dan Penelitian, Prof. Utang Ranuwijaya, memberikan apresiasi penuh terhadap inisiatif ini. “Atas nama pimpinan MUI, saya mendukung dan menyampaikan apresiasi atas terbentuknya Asosiasi Lembaga Mualaf Indonesia (ALAMI) yang diinisiasi oleh LDK MUI bekerja sama dengan berbagai lembaga mualaf di Indonesia,” ujar Prof. Utang pada Ahad (17/11/2024).

ALAMI dirancang sebagai wadah koordinasi yang menyatukan berbagai organisasi mualaf yang telah berdiri sebelumnya. Dengan keberadaan asosiasi ini, MUI berharap pembinaan mualaf menjadi lebih efektif dan terarah, mencakup pendampingan keimanan, pendidikan, hingga pemberdayaan ekonomi.

Prof Utang menegaskan bahwa dengan keberadaan ALAMI, program pembinaan dapat dijalankan secara lebih terarah dan terkoordinasi.

“Dengan lahirnya asosiasi ini diharapkan pembinaan lembaga-lembaga mualaf akan lebih mudah dan lebih efektif, karena berada dalam satu wadah, yang berarti satu komitmen, satu visi misi fungsi, dengan tujuan dan program yang sama sehingga memiliki kesamaan sikap dan pandangan dalam merawat, menjaga, dan mengembangkan organisasi ke depan,” jelasnya.

Selain memperkuat pembinaan keagamaan, ALAMI juga diharapkan menjadi penggerak pemberdayaan umat, terutama dalam aspek ketahanan ekonomi.

Prof Utang menambahkan bahwa asosiasi ini memungkinkan koordinasi yang lebih baik antar lembaga mualaf untuk menghadapi tantangan dakwah sekaligus memanfaatkan peluang yang ada.

“Dengan adanya asosiasi ini mereka dapat mempermudah melakukan koordinasi dan komunikasi antar lembaga-lembaga, terutama yang terkait dengan penguatan akidah, syariah, dan akhlak, serta pemberdayaan dan ketahanan ekonomi umat. Untuk kepentingan eksternal, mereka juga akan mudah saling bersinergi dalam menghadapi peluang dakwah dan (sekaligus) tantangan serta gangguan dari luar,” terangnya.

Meskipun ALAMI bersifat independen, MUI tetap memegang peran strategis dalam proses pembinaannya. Sebagai inisiator, LDK MUI bertanggung jawab memastikan ALAMI berjalan sesuai dengan nilai-nilai Islam dan tujuan awal pembentukannya.

“Walaupun asosiasi ini bersifat independen, MUI melalui LDK sebagai inisiator tetap memiliki tanggung jawab moral untuk melakukan pembinaan terhadap asosiasi ini,” imbuhnya.

Dengan pembentukan ALAMI, diharapkan mualaf dapat memperoleh pembinaan spiritual dan sosial-ekonomi secara lebih terarah dan berkesinambungan.

Langkah ini tidak hanya menjadi solusi untuk memperkuat pembinaan internal, tetapi juga memperkuat peran mualaf dalam masyarakat luas.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular